Selasa, 27 September 2011

Investasi Efisien, Untung Berlipat

Wirausaha pembibitan ikan hias maupun ikan kolam lebih efisien ketimbang budidaya ikan untuk konsumsi. Pasalnya, usaha tersebut bisa dilakukan pada lahan yang terbatas dan dana yang minim. Achmadi salah satu pengusaha pembibitan ikan hias yang sukses. Seperti apa usahanya?Kawasan Cianjur di Jl Bambang Oetoyo Palembang merupakan salah satu sentra penghasil bibit ikan hias dan ikan kolam di Palembang. Walaupun lahan yang di kelola tidak besar, namun hampir seluruh warga disana menjadi pengusaha bibit ikan hias dan ikan kolam. Selain menerima pesanan, mereka juga menjualnya secara langsung.
Koran ini menyambangi salah satunya yakni Achmadi di Cianjur III, kemarin. Di depan rumahnya, terdapat bak berukuran 1x1 meter persegi yang berisi ratusan ribu ikan hias dan ikan kolam berbagai jenis. ”Membibit ikan hias tidak perlu lahan yang besar, cukup segini,” ungkapnya, kepada koran ini.
Untuk ikan hias, Achmadi membibit ikan mas koki, cupang, lohan, pedang, guppy (kobra, red), dan beberapa jenis lainnya. Selain itu, dia juga membibit ikan lele, patin, gurami, dan nila. ”Hampir semua jenis ikan saya bibit. Kalau ada pembudidaya atau peminat yang datang ke sini mencari, semua ada,” ujarnya.
Kata Achmadi, dia mulai menjadi pengusaha bibit ikan mas koki sejak 1975 di lokasi yang sama. ”Warisan dari nenek yang turun ke orang tua. Dari mereka, saya belajar cara budidaya ikan sejak masih SD,” bebernya.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat makin banyak mengenal jenis-jenis ikan hias baru seperti guffy, lohan, dan pedang, kemudian memesannya di Jakarta. Setelah itu mereka membudidayakannya sendiri. ”Pemeliharaan ikan kolam di Palembang ini baru dimulai tahun 95 oleh peternak. Jadi, setelah ikan hias, baru masuk ikan kolam dari daerah pulau Jawa seperti patin, lelel, dan gurami,” ujarnya
Kata dia, permintaan pasar ikan hias bermacam-macam dengan sifat musiman. ”Kadang banyak yang cari ikan mas koki, kadang Lohan,” tandasnya. Makanya sekarang dia tak hanya membudidayakan ikan mas koki, tetapi hampir seluruh jenis ikan hias dan ikan kolam.
Achmadi mengungkapkan, dia hanya melakukan pembibitan, sehingga yang dijual berupa bibit ikan. ”Pembeli yang melakukan pembesarannya,” tukasnya. Pembeli, lanjut dia, biasanya dari kalangan pedagang dan pembudidaya.
Menurut Achmadi, bisnis pembibitan ikan hias dan ikan kolam cukup menguntungkan. Itu karena permintaannya tinggi. ”Untungnya berlipat. Paling kecil sekitar 40-50 persen dari harga jual.”
Untuk harga bibit ikan hias seperti ikan mas koki umur sebulan, dia menjualnya Rp500 per ekor. Lalu, ikan bulan Rp1.000 dan Lohan Rp10 ribu per ekor. Sedangkan ikan kolam seperti lele berumur sebulan (2 cm) dijual Rp150 per ekor. Kemudian patin Rp300 dan gurami Rp1.000 per ekor.
Selain itu, lanjut dia, usaha pembibitan ikan hias dan ikan kolam tidak butuh investasi besar, terutama lahan, sehingga daerah perkotaan cocok sebagai lokasinya. Saat ini, Achmadi memiliki sekitar 60 bak ikan sebagai tempat pembibitan dan indukkan. Dia mengaku tidak menentukan jadwal untuk pembibitan secara teratur. ”Jika ada pesanan baru saya lakukan (pembibitan), makanya sulit menghitung berapa produksinya per bulan,” tuturnya.
Saat ini, Achmadi memiliki bibit ikan hias seperti mas koki sebanyak 15 ribu ekor, guppy 10 ribu, pedang 3.000 ekor, dan lohan 10 ribu. Sementara untuk ikan kolam, dia punya 50 ribu ekor bibit ikan lele, patin, dan nila, serta 1.000 ekor bibit gurami.
”Sekarang mencari bibit ikan tidak perlu ke Jawa, di sini pun ada. Selain di Cianjur ini, bisa didapatkan di daerah Pasir Putih, Banyuasin. Daerah itu baru ketimbang Cianjur ini. Mulai berkembang pada tahun 95-an yang khusus bibit ikan kolam,” pungkasnya.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com